Rabu, 25 Juni 2014

Akuntansi Internasional : Manajemen Resiko keuangan (BAB 10)

Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman. Manajemen risiko keuangan terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Tujuan utama manajemen resiko keuangan adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, tingkat suku bunga, komoditas, harga sekuritas. Resiko yang dihadapi ini disebut sebagai resiko pasar. Disini resiko pasar terdapat dalam berbagai bentuk:
1.   Resiko Likuiditas : timbul karena tidak semua produk manajemen resiko keuangan dapat diperdagangkan secara bebas.
2.   Diskontinuitas Pasar : mengacu pada resiko bahwa pasar tidak selalu menimbulkan perubahan harga secara bertahap.
3.   Resiko Kredit : Merupakan kemungkinan bahwa pihak lawan dalam kontrak manajemen resiko tidak dapat memenuhi kewajibannya.
4.   Resiko Regulasi : Resiko yang timbul karena pihak otoritas public melarang penggunaan suatu produk keuangan untuk tujuan tertentu.
5.   Resiko Pajak : Merupakan resiko bahwa transaksi hedge (lindung nilai) tertentu tidak dapat  memperoleh perlakuan pajak yang diinginkan.
6.   Resiko Akuntansi : Merupakan peluang suatu transaksi hedge (lindung nilai) tidak dapat dicatat sebagai bagian dari transaksi yang hendak dihedge.

Alasan Mengelola Resiko keuangan
1.   Untuk menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan
2.   Memungkinkan perusahaan untuk berkosentrasi pada produksi dan pemasaran
Peranan Akuntansi
Akuntansi manajemen memiliki peranan yang penting dalam proses resiko manajemen, yaitu :
1.   Mengidentifikasi pengaruh buruk pasar
2.   Mengkuantifikasi keseimbangan yang berhubungan dengan strategi respon resiko alternative
3.   Mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu
4.   Mencatat produk hedge (lindung nilai) tertentu dan mengevaluasi efektifitas program hedge (lindung nilai)

Mengidentifikasi Risiko Pasar
J. P. Morgan mengembangkan kerangka dasar untuk mengidentifikasi berbagai jenis resiko pasar yang disebut dengan kubus pemetaan resiko. Kerangka ini menunjukkan hubungan berbagai macam resiko pasar terhadap pemicu nilai suatu perusahaan dan pesaingnya.
Pemicu nilai ini mengacu pada kondisi keuangan dan pos-pos kinerja operasi keuangan utama yang mempengaruhi nilai suatu perusahaan. Resiko pasar mencakup resiko kurs valuta asing dan suku bunga serta resiko harga komoditas dan sekuritas. Dimensi ketiga dari kubus pemetaan resiko melihat hubungan antara resiko pasar dan pemicu nilai untuk masing-masing pesaing utama perusahaan.
Penjelasan :
Baris pertama kubus eksposur (pengaruh buruk) yang dihadapi mana-jemen yaitu resiko suku bunga yang mempengaruhi pendapatan perusahaan dengan cara penjualan kredit yang umumnya ditagih setelah melewati periode tertentu (yaitu 30, 60 atau 90).
Peningkatan suku bunga sebelum piutang ditagih akan mengurangi imbalan perusahaan dari penjualan. Penjualan kredit dalam mata uang asing akan menghasilkan pendapatan yang lebih rendah dari pada yang diharapkan dalam mata uang induk perusahaan seandainya mata uang asing tersebut kehilangan nilainya sebelum penagihan. Harga komoditas yang berfluktuasi dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan.
Sedangkan dimensi ketiga kubus pengaruh buruk manajemen melihat bagaimana pengruh buruk yang dihadapi pesaing (seperti resiko pasar) dapat mempengaruhi perusahaan. Yang dimana disebut resiko kompetitif mata uang yang dihadapi.
Menguantifikasi Penyeimbangan
Peran lain dalam proses manajemen resiko meliputi proses kuantifikasi penyeimbangan yang berkaitan dengan alternative strategi respon resiko. Dimana manajemen lebih suka untuk mempertahankan beberapa resiko yang dihadapi dibandingkan harus melakukan hedge (lindung nilai) apabila biaya perlindungan resiko dirasakan lebih tinggi dari pada manfaatnya.
Disini akuntan harus mengukur manfaat dari hedge dan dibandingkan dengan biaya ditambah biaya kesempatan berupa keuntungan yang hilang yang berasal dari spekulasi pergerakan pasar.
Mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu
Potensi terhadap resiko valas timbul apabila perubahan kurs valas juga mengubah nilai aktiva bersih, laba dan arus kas suatu perusahaan. Pengukuran akuntansi tradisional terhadap potensi resiko valas ini berpusat pada dua jenis potensi resiko : translasi dan transaksi.
1.   Potensi Resiko Translasi
2.   Potensi Resiko Transaksi

Potensi Resiko Akuntansi versus Ekonomi
Penyusunan laporan arus kas multi mata uang membantu dalam meng-awasi penerimaan dan pengeluaran kas untuk masing-masing mata uang yang digunakan dalam kegiatan usaha. Laporan arus kas multi mata uang mene-kankan potensi resiko yang dihasilkan oleh perubahan kurs selama periode anggaran yang berlaku. Penerimaan kas untuk masing-masing mata uang nasional meliputi penerimaan penjualan kredit sekarang dan yang akan dilakukan di masa depan, penjualan aktiva dan kegiatan lain yang menghasilkan uang tunai. Pengeluaran kas multi mata uang berupa pengeluaran untuk kewajiban kini dan yang akan dilakukan di masa depan, jasa pinjaman, dan pembelian tunai lainnya.
Istilah potensi resiko ekonomi menunjukkan bahwa perubahan kurs mempengaruhi posisi kompetitif perusahaan dengan mengubah harga masukan dan keluaran perusahaan relative terhadap harga competitor luar negeri. Potensi resiko ekonomi atau operasi sedikit terkait atau tidak memiliki kaitan dengan potensi resiko translasi atau transaksi. Dengan demikian, pengelolaan atas potensi resiko semacam itu memerlukan teknologi lindung nilai yang lebih bersifat strategis dan bukan taktis. Teknologi yang lebih baru ini mencakup opsi pilihan lindung nilai berikut ini :
a.  Perusahaan dapat memilih untuk lindung nilai structural yang mencakup pemilihan atau relokasi tempat menufaktur untuk mengurangi potensi resiko operasi usaha secara keseluruhan. Namun, demikian tindakan seperti ini mungkin mengorbankan skala ekonomi yang sudah ada, yang dapat mengurangi perkiraan tingkat imbalan usaha.
b.  Induk perusahaan dapat mengambil pendekatan portofolio untuk pengurangan resiko dengan memilih jenis-jenis usaha yang dapat mengurangi potensi resiko yang dihadapi. Dengan demikian, potensi resiko operasi yang dihadapi perusahaan secara keseluruhan dapat diminimalkan. Strategi ini memerlukan pengamatan yang seksama atas hasil operasi masing-masing unit usaha setelah dikoreksi terhadap pengaruh potensi resiko operasi.

Akuntansi Untuk Produk Lindung Nilai (HEDGE)
Produk lidung nilai kontraktual merupakan kontrak atau instrument keuangan yang memungkinkan penggunaannya untuk meminimalkan, meng-hilangkan, atau paling tidak mengalihkan resiko pasar pada pihak lain. Produk ini mencakup antara lain kontrak forward, future, swap, opsi, dan gabungan dari ketiganya, tetapi tidak terbatas hanya pada keempat hal ini.
Isu akuntansi yang berkaitan dengan produk lindung nilai (hedge) valas berkaitan dengan pengakuan, pengukuran dan pengungkapan. Pengakuan berpusat pada apakah instrument lindung nilai harus diakui sebagai aktiva atau kewajiban didalam laporan keuangan.
a.      Kontrak Forward Valas


Keuntungan/Kerugian
Diskon/Premium
Transaksi mata uang asing yang belum terselesaikan
Diakui dalam laba kini
Diakui dalam laba kini
Komitmen mata uang asing yang dapat diidentifikasikan
Diakui dalam laba kini
Diakui dalam laba kini
Posisi Aktiva (Kewajiban) bersih terpapar


a. Mata uang asing adalah mata uang fungsional
Diungkapkan dalam komponen ekuitas konsolidasi secara terpisah
Perlakuan yang sama seperti keuntungan/fungsional kerugian terkait, atau laba kini
b. Mata uang induk peusahaan adalah mata uang fungsional
Diakui dalam laba kini
Diakui dalam laba kini
Spekulasi
Diakui dalam laba kini
N/A

Kontrak forward mengimbangi resiko keuntungan atau kerugian transaksi karena kurs berfluktuasi diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian. Kontrak forward juga melindungi nilai antisipasi utang atau piutang dalam mata uang asing dan dapat digunakan untuk berspekulasi dalam mata uang asing. Kontrak ini tidak diperdagangkan pada bursa efek. Kontrak forward valuta merupakan perjanjian untuk mengirimkan atau menerima jumlah mata uang tertentu yang dipertukarkan dengan mata uang domestik, pada suatu tanggal di masa mendatang, berdasarkan kurs tetap (kurs forward).
Perbedaan antara kurs forward dan kurs spot yang berlaku pada tanggal kontrak menimbulkan adanya premium (apabila kurs forward > kurs spot) atau diskon (kurs forward < kurs spot). Kontrak forward juga menimbulkan kerugian atau keuntungan transaksi apabila kurs pada tanggal transaksi berbeda dari kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
b. Future Keuangan
Future merupakan komitmen untuk membeli dan menyerahkan sejumlah mata uang asing pada suatu tanggal tertentu dimasa depan dengan harga yang sudah ditentukan. Future juga digunakan untuk penyelesaian tunai selain penye-rahan dan dapat dibatalkan sebelum pengiriman dengan melakukan kontrak. Perjanjian future merupakan  kontrak dalam bentuk standar, yang berisi provisi standar yang berkaitan dengan ukuran dan tanggal pengiriman, dan dinilai berdasarkan nilai pasar. Kerugian atas kontrak future menimbulkan margin (margin call), sedangkan keuntungan menimbulkan pembayaran tunai. Kontrak ini juga dapat digunakan untuk berspekulasi dalam antisipasi pergerakan harga dan untuk memanfaatkan anomaly jangka pendek dalam penetapan harga kontrak future.
c.         Opsi Mata Uang
Opsi mata uang memberikan hak kepada pembeli untuk membeli (call) atau menjual (put) suatu mata uang dari pihak penjual (pembuat) berdasarkan harga (eksekusi) tertentu pada atau sebelum tanggal kadaluarsa (eksekusi) yang telah ditentukan.
Pembeli opsi call membayar premium untuk opsi dan manfaatnya jika harga aktiva yang mendasari lebih tinggi daripada harga eksekusi pada saat jatuh tempo. Pembeli opsi put memperoleh manfaat jika harga menurun dibawah harga eksekusi saat tanggal kadaluarsa.
Opsi mata uang juga dapat digunakan untuk mengelola laba. Untuk membatasi resiko penurunan nilai, pembeli dapat memperoleh bull call spread. Strategi perdagangan ini mencakup membeli call dan secara bersamaan menjual call yang serupa dengan harga eksekusi yang lebih tinggi. Premium yang dibayarkan atas eksekusi call yang lebih rendah sebagian akan diimbangi dengan jumlah yang diterima dari penjualan call yang berharga lebih tinggi. Profit maksimum yang diperoleh adalah perbedaan antara harga eksekusi dikurangi premium bersih. Premium bersih sebenarnya adalah angka maksimum kerugian potensial terhadap selisih (spread), dengan mengabaikan biaya transaksi.
d. Swap Mata Uang
Swap mata uang mencakup pertukaran saat ini dan dimasa depan atas dua mata uang yang berbeda berdasarkan kurs yang telah ditentukan sebelumnya. Swap mata uang memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan akses terhadap pasar modal yang sebelum tidak dapat diakses dengan biaya yang relative rendah.

Soal – Jawaban
1.      Tujuan utama manajemen resiko keuangan?
Jawab: adalah untuk meminimalkan potensi kerugian yang timbul dari perubahan tak terduga dalam harga mata uang, tingkat suku bunga, komoditas, harga sekuritas.

2.      Alasan mengapa perlunya mengelola resiko keuangan?
Jawab:
·         Untuk menstabilkan ekspektasi arus kas perusahaan
·         Memungkinkan perusahaan untuk berkosentrasi pada produksi dan pemasaran

3.      Apa peranan penting akuntansi manajemen dalam proses resiko manajemen?
Jawab:
·         Mengidentifikasi pengaruh buruk pasar
·         Mengkuantifikasi keseimbangan yang berhubungan dengan strategi respon resiko alternative
·         Mengukur potensi yang dihadapi perusahaan terhadap resiko tertentu
Mencatat produk hedge (lindung nilai) tertentu dan mengevaluasi efektifitas program hedge (lindung nilai)

0 komentar:

Posting Komentar