Rabu, 02 Maret 2011

Bahan Pangan Penyumbang Inflasi Tertinggi


                Kenaikan harga komoditas pangan, terutama beras, menjadi penggerak utama angka inflai pada November, sehngga sulit mengharapkan realisasi inflasi pada tahun ini dibawah 6%. Laju inflasi pada November, berdasarkan laporan Badan Pusat Statistk (BPS), mencapai 0,6% lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan bank Indonesia sebesar 0,5%. Perkembangan itu menjadikan angka inflasi januar i-september menjadi 5,98%, dan secara tahunan (year on year) 6,63%.
            Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution mengatakan sejumlah komoditas bahan pangan mengalami kenaikan secara konsisten, sehingga meningkatkan angka inflasi bulanan pada November. Agak tinggi mereka memperkrakan 0,5% ternaya 0,6% kelihatannya memang ada komoditas yang konsisten naik terus. Beras dan minyak goreng, tetapi ada komoditas lain juga, dan memperkirakan inflasi pada desember biasanya akan lebih besar dari realisasi bulan lalu. Tekanan inflasi, kata darmin juga bisa berlanjut pada 2011, meskipun pada tahun ini ada beberapa kejadian yang menyebabkan inflasi tinggi.
            Namun, kepala BPS Rusman Heriawan mengklaim kenaikan inflasi pada November sebenarnya sudah di prediksi menyusul sejumlah harga komoditas, terutama bahan pokok. Ini cukup mengkhawatirkan karena nanti bisa saja kalau desember tidak terjadi deflasi, inflasi tembus 6%. Dia mngingatkan keberhasilan pemerintah menjaga inflasi agar sesuai dengan target akan bergantung pada upaya mengendalikan kenaikan harga sejumlah bahan pokok, terutama beras yang menyumbang sekitar 0,12% terhadap realisasi inflasi November.
            Meski demikian, ekonom mandiri sekuritas Destry Damayanti menilai realisasi inflasi pada bulan ke 11 tahun kemarin belum mengancam perekonomian nasional. Jadi artinya belum ada ancama serius terhadap ekonomi kecuali kalau pemerintah tidak bisa menjaga stabilitas pasokan bahan makanan khususnya beras dan makanan inti lainnya.


Sumber: 
koran Bisnis Indonesia ( makro ekonomi ), edisi kamis 2 desember 2010 . oleh Achmad Aris, Agus supriadi, dan Hendri T.asworo.


0 komentar:

Posting Komentar